Rabu, 07 Agustus 2019

20 Kata Mutiara KH. Maimoen Zubair



20 KATA MUTIARA HIKMAH KH. MAIMUN ZUBAIR:

1. Wong Yahudi iku biyen gelem mulang angger dibayar, tapi akehe kiyai saiki ngalor ngidul karo rokoan ora gelem mulang nak ora dibayar, gelem mulang angger dibayar. (Orang Yahudi dulu mau mengajar kalau dikasih uang, tetapi kebanyakan kyai sekarang mondar-mandir sambil rokoan tidak mau mengajar kalau tidak dikasih uang).

2. Wong neng dunyo iku ono bungahe lan ono susahe, kabeh iku supoyo biso dadek’ake parek marang Allah, Tapi nak neng akhirat nak susah susah tok rupane nang neroko, tapi nak seneng yo seneng tok rupane neng suargo (Orang di dunia itu ada yang senang dan ada yang susah. Semua itu supaya bisa mendekatkan diri kepada Allah, tetapi kalau di akhirat susah terus yaitu ketika di Neraka, dan senang terus ketika di Surga).

3. Kanggone wong islam nak susah yo disabari nak bungah disyukuri. (Untuk orang Islam ketika susah disabari dan ketika senang disyukuri).

4. Apik-apik’e dunyo iku nalikone pisah antarane apik lan olo. Sakwali’e, elek-elek’e dunyo iku nalikone campur antarane apik lan olo. Mulane apik iku kanggone wong Islam, lan elek iku kanggone wong kafir. (Bagusnya dunia itu ketika pisah antara bagus dan jelek, sebaliknya jeleknya dunia itu ketika campur antara bagus dan jelek).

5. Apik-apik’e wong iku taqwo marang Allah yoiku ora ngelakoni doso mboh iku doso cilik utowo doso gede kabeh iku di tinggal. (Bagus-bagusnya orang itu ialah orang yang bertaqwa, yaitu tidak mau melakukan dosa, baik dosa kecil maupun besar semuanya ditinggal).

6. Zaman akhir iku senengane podo ngatur pangeran. yaiku podo akeh-akehan istighosahan koyo-koyo demo marang pangeran. (Zaman akhir itu banyak orang yang mendemo Tuhan yaitu dengan cara Istighosah, seolah-olah seperti mengatur Tuhan).

7.Ngandikone bapakku :
ﺣََِﻔَﻂ َﺷُﻴﺌﺎ ﻭﻏﺎ ﺑﺖ ﻋﻨﻪ اﺷﻴﺎﺀ
akehe wong iku ngertine pekoro siji liyane ora ngerti koyo dene wong haji ngertine mong bab kaji, pembangunan masjid yo iku tok, ora ngerti bahwa sodakoh iku yo ono wong miskin mbarang. (Ayah saya pernah mengatakan bahwa banyak orang yang tahu perkara satu tetapi yang lain tidak diketahui, seperti halnya orang tahunya hanya bab haji saja, atau shodaqoh pembangunan masjid saja, tetapi tidak tau bahwa sodaqoh itu juga ada yang buat fakir miskin).

8.Nak wong ahli toriqoh utowo ahli tasawuf iku ora ono bedone doso iku gede utowo cilik podo bae kabeh didohi. (Kalau orang Ahli Toriqoh atau Tasawuf tidak ada bedanya dosa itu baik besar atau kecil semuanya ditinggalkan).

9.Wong iku seng apik ora kena nyepeleake doso senajan cilik, lan ora keno anggak karo amal senajan akeh amale. (Orang itu yang bagus ialah tidak menyepelekan dosa meskipun kecil dan tidak sombong ketika punya amal meskipun banyak).

10. Dunyo iku dadi tepo tulodone neng akhirat:
الدنيا مراة في الاخرة
(Dunia itu menjadi contoh atau cermin di akhirat).

11. Ngalamate Qiamat iku angger wong tani iku wes aras-arasen tani, mergo untunge iku sitik. (Termasuk tanda Qiyamat itu orang sudah malas untuk bertani, karena untungnya sedikit).

12. Gusti Allah iku gawe opo bae mergo sebab awae dewe ‘kembang seberat mekar dewe’. (Allah itu membuat apa saja sebab diri sendiri ‘Bunga berat berkembang sendiri’).

13. Nabi bersabda : ﺍﻧﻜﻢ ﺳﺘﻤﺼﺮﻭﻥ ﺍﻣﺼﺎﺭﺍ seng artine kuwe kabeh ko bakal gawe kota dewe-dewe. (Wong sugih iku ko bakal gawe kota dewe-dewe, wong mlarat iku podo gawe deso dewe-dewe. artinya “Bahwasannya nabi telah bersabda yang artinya: Orang kaya itu akan membuat kota sendiri-sendiri, sedangkan orang Miskin nanti akan membuat desa sendiri-sendiri).

14. Endi-endi barang iku bakale ilang. Wong mangan daging eyo bakale ilang, tapi ono seng ora ilang, iyoiku barang seng ora ketok koyo dene ruh, kang ora sebab opo-opo, langsung pepareng soko Allah ora melalui proses. (Semua barang itu akan hilang, orang makan daging juga akan hilang dagingnya, tetapi ada yang tidak hilang yaitu Ruh, ini pemberian lansung dari Allah tanpa proses).

15. Wali iku nak katok iku wes ora disiplin wali, masalahe wali iku ora keno kanggo conto, asale tingkahe iku selalu nulayani adat. (Yang namanya Wali kalau kelihatan itu sudah tidak disiplin Wali, karena Wali itu tidak boleh dicontoh, karena tingkahnya selalu berselisih dengan kebiasaan).

16. Alamate wali iku wes ora biso guneman karo menungso, masalahe wong nak guneman karo menungso iku yo ora biso dzikir karo Allah (Tanda wali itu sudah tidak bisa berkomunikasi dengan manusia karena kalau berdiskusi dengan manusia biasanya tidak bisa dzikir dengan Allah).

17. Barang yen positif iku ora katon , bisone katon iku angger ono negatif, koyo kuwe biso reti padang yen wes weruh peteng, wong biso ngerti Allah angger wes ngerti liyane Allah. (Sesuatu yang bagus itu tidak kelihatan, dan akan kelihatan ketika ada yang tidak bagus, contoh kamu tau terang kalau sudah gelap, dan kamu tau Allah ketika kamu tau selain Allah).

18. Wong iku yen solat bengi kok ajak-ajak iku berati ora pati ikhlas, masalahe mbengi iku wayah turu, lah wong solat iku kudune soko karepe dewe. (Orang ketika salat malam mengajak-ajak berati itu menandakan tidak begitu ikhlas, karena waktu malam itu waktu istirahat, kalau mau salat memang dari keinginan diri sendiri).

19. Sepiro senenge tangi soko kubur, iku sepiro enakke neng alam akhirat. (Seberapa senangnya orang bangun dari kubur, seberapa senangnya di akhirat).

20. Wong naliko metu soko wetenge simbok iku kudu susah, tapi yen wong metu soko dunyo alias mati iku kudu roso seneng, iki alamate wong seng bakal urip seneng. (Orang ketika keluar dari kandungan sang Ibu harus susah, sedangkan keluar dari dunia yaitu meninggal harus senang ini alamatnya orang akan senang)

اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه. له الفاتحة

Senin, 05 Agustus 2019

Video Inilah Nama Nenek Moyang Bangsa Jin Yang Mungkin Anda Belum Tahu


Sebagai salah satu bentuk Rahmat Allah Ta’ala, dan salah satu cara-Nya menguji umat manusia, lanjut ‘Ikrimah, “Khayalan jin pun diwujudkan padanya.”

Jelasnya memungkasi riwayat ini, “Di sore hari, jin menjadi tua karena pergantian masa. Lalu di pagi hari keesokan harinya, ia kembali menjadi seorang pemuda dengan usia sekitar tiga puluh tahun.”

Mari menundukkan diri setelah membaca riwayat ini. Bahwa bangsa jin, termasuk setan di dalamnya, tidak pernah tua. Mereka dijadikan abadi sampai masa yang ditentukan oleh Allah Ta’ala. Mereka diberi tangguh untuk menggoda umat manusia dengan menjerumuskannya ke dalam kesesatan.

Ujungnya, mereka mencari pengikut sebanyak-banyaknya untuk bersama menikmati siksa neraka yang pedih dan amat mengenaskan. Dan untuk hal itulah, setan mengerahkan seluruh kemampuannya. Sehingga, kita pun harus bersiap siaga agar bisa terhindar dari godaan dan bisikan setan yang amat keji.

Apalagi, dalam pertarungan yang abadi ini, setan ‘dimenangkan’ karena bisa menyaksikan kita, sedangkan kita tak kuasa melihatnya. Akan tetapi, Allah ta’ala lebih memenangkan kita dengan memberi akses untuk langsung terhubung dan meminta pertolongan dari-Nya. Allah-lah sebaik-baik Pelindung dan Pembela. Hasbunallah wa ni’mal wakiil.

Tonton Videonya


Kamis, 11 Juli 2019

Ramalan Pendeta Nasrani I - Tentang Kerasulan Nabi Muhammad SAW

Abu Thalib pergi ke Syam bersama beberapa pemuda pemuka Quraisy dan Nabi Muhammad SAW.

Ketika di Syam, mereka bertemu dengan seorang pendeta yang meminta dengan sungguh-sungguh agar mereka tidak membawa Muhammad ke daerah orang-orang Romawi.

Pendeta itu berkata,
"Jika orang-orang Romawi melihat dan mengenal ciri-ciri yang dimiliki Muhammad, maka mereka akan menyiksanya."

Ketika pendeta itu menyarankan hal tersebut, Abu Thalib menoleh dan tiba-tiba muncul sembilan orang Romawi dari arah belakang.

Pendeta itu menyambut mereka dan berkata,
"Apa yang mendorong kalian datang?"
Mereka menjawab,
"Pendeta kami memberitahukan bahwa ada seorang nabi dari bangsa Arab menuju negeri kami di bulan ini, maka semua jalan dijaga oleh orang-orang untuk menangkapnya, dan kami ditugaskan ke jalan ini."


Pendeta itu berkata,
"Jika Allah telah menghendaki suatu perkara, maka apakah menurut kalian ada yang bisa menolaknya?"
Mereka menjawab,
"Tidak."

Pendeta itu berkata,
"Berbaitlah kepada nabi ini, sesungguhnya ia benar."
Mereka berbaiat bersama pendeta itu, kemudian mendatangi rombongan Abu Thalib.

Pendeta itu bertanya,
"Aku harap kalian menjaganya, siapa yang menjadi walinya?
Orang-orang Quraisy menjawab,
"Ini."
Sambil menunjuk ke arah Abu Thalib.

Pendeta itu terus menerus meminta Abu Thalib untuk menjaga Muhammad, sehingga Abu Thalib memulangkannya bersama beberapa orang termasuk Bilal.

Pendeta itu membekali Muhammad dengan roti dan minyak zaitun.

HR. Razin dari Ali bin Abu Thalib r.a

Sabtu, 06 Juli 2019

Pidato Nabi Musa as - Penyebab Beliau Berguru kepada Nabi Khidir as

Menurut suatu riwayat (Fathul Baari, juz VI, hal 309), pada suatu hari Nabi Musa as berpidato dihadapan kaumnya dari Bani Israil. Nabi Musa as berdakwah kepada mereka untuk mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT.

Mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Ungkapan-ungkapan kalimat yang disampaikan Nabi Musa as begitu memukau hati mereka sehingga mereka merasakan kesejukan siraman rohani, di tengah-tengah jalan hidup masyarakat Bani Israil yang sesat itu.

Ada yang Tanya Siapa Hamba Terpintar di Bumi

Sehabis pidato itu, Nabi Musa as ditanya oleh salah seorang dari kaumnya yang turut berkumpul bersama hadirin.

Dia berkata,
"Wahai Musa, siapakah yang lebih pintar diantara hamba-hamba-Ya di muka bumi ini?"

Nabi Musa as menjawab,
"Akulah orangnya."

Jawaban itu wajar saja.
Karena pada zaman itu hanya Nabi Musa as yang berhasil membawa Bani Israil kepada hidayah Ilahi.

Dialah yang telah menaklukkan Raja Fir'aun dengan segala kekuasaan dan kesombongannya. Dia juga yang telah menaklukkan para tukang sihir istana sehingga mereka mengikuti agama Nabi Musa as.

Nabi Musa as juga telah dikaruniai nikmat terbesar sebagai Rasul-Nya, yaitu nikmat dapatnya Beliau bercakap-cakap secara langsung dengan Allah SWT.

Bahkan Beliau juga telah berhasil membongkar rahasia tentang pembunuhan yang kejam. Berasal dari awal mula pidato Beliau ini, maka Allah SWT menegur Nabi Musa as, hingga beliau berguru kepada hamba Allah SWT yang bernama Khidir.


Wallahu A'lam...

Jumat, 28 Juni 2019

3 Tanda-tanda Hari Kiamat dari HR Bukhari

Abu Hurairah ra mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak akan datang hari kiamat, sampai kalian berperang melawan bangsa asing Khauzan dan Karman. Rajah mereka merah, hidung pesek, mata sipit, wajah tebal seperti martil dan sepatu mereka dari bulu."
(HR. Bukhari).

Dalam riwayat lain dari 'Amr bin Taglhlib dikatakan,
"wajah mereka lebar."


Abu Hurairah ra mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak akan datang hari kiamat sampai keluar api dari Bumi Hijaz yang menerangi unta di Bashrah."
(HR. Bukhari dan Muslim).

Kamis, 27 Juni 2019

Rasulullah SAW Kebal Terhadap Racun

Jabir ra menceritakan bahwa ada seorang perempuan Yahudi Khaibar meracuni seekor kambing yang telah dijerat, kemudian dihadiahkan kepada Rasulullah SAW.

Kemudian Beliau memungut sekerat daging kambing tersebut dan memakannya, dan sekelompok sahabata juga ikut memakannya.Rasulullah SAW bersabda,
"Jangan memakannya lagi !!!".

Lalu Nabi SAW memanggil perempuan itu dan bertanya,
"Apakah kamu meracuni kambing ini?"
Perempuan itu menjawab,
"Siapakah yang memberitahumu?"


Rasulullah SAW menjawab,
"Sekerat daging di tanganku ini."
Perempuan Yahudi berkata,
"Jika engkau memang nabi, kambing itu tidak akan membahayakanmu. Tetapi jika engkau bukan nabi, maka kami akan merasa senang karenanya."

Kemudian Rasulullah SAW mengampuni perempuan Yaahudi itu dan tidak menghukumnya. Sahabat-sahabat yang ikut makan daging itu meninggal dunia dan Rasulullah SAW selamat dan dengan cepat dibekam oleh Abu Hindun.

Selasa, 25 Juni 2019

Surat untuk Raja Persia

Surat untuk Raja Persia
Ibnu Abbas ra. mengisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW mengirimkan surat untuk Raja Persia yang dibawa oleh Abdullah bin Hudzaifah al-Sahmi.

Beliau menyuruhnya menyampaikan surat tersebut lewat penguasa Bahrain. Penguasa Bahrain kemudian menyerahkan surat tersebut kepada Raja Persia.

Ketika Raja Persia selesai membacanya, ia merobek-robek surat tersebut.

Ibnu Musayyab menceritakan bahwa Rasulullah SAW mendoakan keburukan untuk Raja Persia itu,
"Semoga kekuasaannya juga terkoyak-koyak."
(HR. Bukhari).

Senin, 24 Juni 2019

Siapa Wali itu ? Dua Pengertian Wali

Sebenarnya siapakah wali itu?
Ada dua penjelasan tentang makna wali ini.

Contoh wali adalah Sunan Kalijaga, Sunan Bonang dan sebagainya. Adalah Sunan Ampel yang sudah wafat 600 tahunan masih saja banyak pengunjung di rumahnya.

Pertama.
kata al-wali merupakan bentuk superlatif dari subyek (fa'al), seperti kata al-alim yang bermakna sangat alim dan kata al-qadir bermakna yang sangat berkuasa.


Maka kata al-wali bermakna orang yang sangat menjaga ketaatan kepada Allah SWT tanpa tercederai oleh kemaksiatan atau memberi kesempatan pada dirinya untuk berbuat maksiat.

Kedua.
Kata al-wali merupakan subyek bermakna obyek. Seperti kata al-qatil bermakna terbunuh dan al-jarih bermakna yang terluka.

Maka kata al-wali bermakna orang yang dijaga dan dilindungi oleh Allah SWT, dijaga terus menerus dari berbagai macam maksiat dan selamanya mendapat pertolongan Allah SWT untuk selalu berbuat taat.

Jadi, menurut para alim ulama, jika ditinjau dari segi etimologis, al-wali berarti yang dekat. Ketika seorang dekat kepada Allah SWT karena ketaatan dan keikhlasannya, maka Allah SWT akan senantiasa dekat kepadanya.

Juga dekat dengan limpahan rahmatNya, keutamaan, kebaikan hingga mencapai jenjang al-wilayah (kewalian).

Minggu, 23 Juni 2019

Kesialan Abu Jahal Berdasarkan Hadits

Siapa Bu Jahal yang dimaksud di sini?
Abu Jahal adalah paman dari Nabi Muhammad SAW.

Abu Hurairah r.a menceritakan bahwa Abu Jahal bertanya,
"Apakah Muhammad menyujudkan wajahnya di tanah?"
Para sahabat menjawab, "ya."

Abu Jahal berkata lagi,
"Demi Latta dan Uzz, jika aku melihat Muhammad melakukan itu, sungguh aku akan menginjak lehernya."

Abu Jahal mendatangi Rasulullah SAW yang saat itu sedang salat untuk menginjak leher Beliau.

Belum sempat mendekati Rasulullah SAW, Abu Jahal mundur dan memangku dua tangannya.

Kemudian para sahabat bertanya,
"Apa yang terjadi padamu?"
Abu Jahal menjawab,
"Tiba-tiba saja diantara aku dan dia ada parit api, sesuatu yang sangat mengerikan dan sayap-sayap."


Rasulullah SAW kemudian bersabda,
"Kalau dia mendekatiku, niscaya malaikat akan menyambar anggota tubuhnya satu demi satu."

(HR. Muslim).

Sabtu, 22 Juni 2019

3 Pendapat Tentang Siapa itu Khidir

Dari beberapa sumber dari kaum ulama yang menjelaskan nama-namanya, ada satu pendapat yang memanggilnya Khidir dengan nama "Khidir". Dan tentang nama ayahnya juga ada perselisihan ulama.


Inilah ketiga pendapat tentang Khidir.

1. Khidir adalah nama seorang anak cucu Nabi Adam as yang taat beribadah kepada Allah SWT dan ditangguhkan ajalnya.

Kitab Al Ifrad oleh Dattiqutani dan Ibnu Asakir, riwayat dari Ibnu Abbas).

2. Ibnu Khidir berasal dari Romawi, sedangkan bapaknya keturunan Bangsa Persi.

Fathul Bari juz VI hal 310. Al Bidayah wan Nihayah juz I hal. 326. Ruhul Ma'ani juz XV hal 319.

3. Kata Al Alusi.

"Aku tidak membenarkan semua sumber yang menyatakan tentang riwayat asal usul Khidir. Tetapi Imam Nawawi menyebutkan bahwa Khidir adalah putera seorang raja."
Fathul Bari juz VI hal 390.

Wallahu A'lam.

Minggu, 26 Mei 2019

7 Golongan Yang Mendapat Naungan di Hari Kiamat




Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tak ada naungan kecuali naungan-Nya:

1. Pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.

3. Lelaki yang hatinya terpaut dgn masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tak bertemu & tak juga berpisah kecuali karena Allah.

5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.

6. Orang yang bersedekah dgn sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

7. Orang yang berdzikir kepada Allah dlm keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”

(HR. Al-Bukhari no. 620 & Muslim no. 1712)

Penjelasan:

Ketujuh orang yang tersebut dlm hadits di atas, walaupun lahiriah amalan mereka berbeda-beda bentuknya, akan tetapi semua amalan mereka itu mempunyai satu sifat yang sama yang membuat mereka semua mendapat naungan Allah Ta’ala. Sifat itu adalah mereka sanggup menyelisihi & melawan hawa nafsu mereka guna mengharapkan keridhaan Allah & ketaatan kepada-Nya.

1. Pemimpin yang adil.

Dia adalah manusia yang paling dekat kedudukannya dgn Allah Ta’ala pada hari kiamat. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللَّهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ عَنْ يَمِينِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا
“Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-. Yaitu orang-orang yang berlaku adil dlm hukum, adil dlm keluarga & adil dlm melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka.” (HR. Muslim no. 3406)

2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.

Hal itu karena dorongan & ajakan kepada syahwat di masa muda mencapai pada puncaknya, karenanya kebanyakan awal penyimpangan itu terjadi di masa muda. Tapi tatkala seorang pemuda sanggup utk meninggalkan semua syahwat yang Allah Ta’ala haramkan karena mengharap ridha Allah, maka dia sangat pantas mendapatkan keutamaan yang tersebut dlm hadits di atas, yaitu dinaungi oleh Allah di padang mahsyar.

3. Lelaki yang hatinya terpaut dgn masjid.

Sungguh Allah Ta’ala telah memuji semua orang yang memakmurkan masjid secara umum di dlm firman-Nya:

في بيوت أذن الله أن ترفع ويذكر فيها اسمه يسبح له فيها بالغدو والآصال رجال لا تلهيهم تجارة ولا بيع عن ذكر الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة يخافون يوماً تتقلب فيه القلوب والأبصار ليجزيهم الله أحسن ما عملوا ويزيدهم من فضله والله يرزق من يشاء بغير حساب
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan utk dimuliakan & disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi & waktu petang. Laki-laki yang tak dilalaikan oleh perniagaan & tak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, & (dari) mendirikan sembahyang, & (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati & penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, & supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. An-Nur: 36-38)

Terkaitnya hati dgn masjid hanya akan didapatkan oleh siapa saja yang menuntun jiwanya menuju ketaatan kepada Allah. Hal itu karena jiwa pada dasarnya cenderung memerintahkan sesuatu yang jelek. Sehingga jika dia meninggalkan semua ajakan & seruan jiwa yang jelek itu & lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah, maka pantaslah dia mendapatkan pahala yang sangat besar.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tak bertemu & tak juga berpisah kecuali karena Allah.

Kedua orang ini telah berjihad dlm melawan hawa nafsu mereka. Hal itu karena hawa nafsu itu menyeru utk saling mencintai karena selain Allah karena adanya tujuan-tujuan duniawiah. Makna ‘mereka tak bertemu & tak juga berpisah kecuali karena Allah’ adalah keduanya bersatu & bermuamalah karena keduanya mencintai Allah. Karenanya kapan salah seorang di antara mereka berubah dari sifat ini (mencintai Allah), maka temannya itu akan meninggalkannya & menjauh darinya karena dia telah meninggalkan sifat yang menjadi sebab awalnya mereka saling menyayangi. Sehingga jadilah ada & tak adanya cinta & sayang di antara keduanya berputar & ditentukan oleh ketaatan kepada Allah & berpegang teguh kepada sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam.

5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.

Yakni: Dia diminta oleh wanita yang mengumpulkan status social yang tinggi, harta yang melimpah, & kecantikan yang luar biasa utk berzina dengannya. Akan tetapi dia menolak permintaan & ajakan tersebut karena takut kepada Allah. Maka ini tanda yang sangat nyata menunjukkan dia lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah daripada kecintaan kepada hawa nafsu. Dan orang yang sanggup melakukan ini akan termasuk ke dlm firman Allah Ta’ala:

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya & menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.” (QS. An-Naziat: 40)

Dan pemimpin setiap lelaki dlm masalah ini adalah Nabi Yusuf alaihissalam.

6. Orang yang bersedekah dgn sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

Yakni dia berusaha semaksimal mungkin agar sedekah & dermanya tak diketahui oleh siapapun kecuali Allah, sampai-sampai diibaratkan dgn kalimat ‘hingga tangan kirinya tak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya’.

Karenanya disunnahkan dlm setiap zakat, infak, & sedekah agar orang yang mempunyai harta menyerahkannya secara langsung kepada yang berhak menerimanya & tak melalui wakil & perantara. Karena hal itu akan lebih menyembunyikan sedekahnya. Juga disunnahkan dia memberikannya kepada kerabatnya sendiri sebelum kepada orang lain, agar sedekahnya juga bisa dia sembunyikan.

7. Orang yang berdzikir kepada Allah dlm keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.

Ini adalah amalan yang sangat berat & tak akan dirasakan kecuali oleh orang yang mempunyai kekuatan iman & orang yang takut kepada Allah ketika dia sendiri maupun ketika dia bersama orang lain. Dan tangisan yang lahir dari kedua sifat ini merupakan tangisan karena takut kepada Allah Ta’ala.

Kemudian, penyebutan 7 golongan dlm hadits ini tidaklah menunjukkan pembatasan. Karena telah shahih dlm hadits lain adanya golongan lain yang Allah lindungi pada hari kiamat selain dari 7 golongan di atas. Di antaranya adalah orang yang memberikan kelonggaran dlm penagihan utang. Dari Jabir radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang memberikan kelonggaran kepada orang yang berutang atau menggugurkan utangnya, maka Allah akan menaunginya di bawah naungan-Nya.” (HR. Muslim no. 5328)

Selasa, 21 Mei 2019

Dialog Bulan Ramadan Di Hadapan Allah



Di akhirat semua amal kebajikan boleh dilihat dan ditimbang. Amal kebajikan datang dengan rupa dan paras yang sangat elok seperti bulan purnama; sementara amal kejahatan kelihatan amat buruk dan busuk.

Ramadhan merupakan satu bulan di mana amalan puasa diwajibkan. Pada hari kiamat ia kelihatan amat cantik. Satu ketika Ramadhan datang ke hadrat Allah swt. memohon sesuatu recommedation bagi manusia yang berpuasa di bulan Ramadhan. Allah bertanya : Apa hajat kau ya Ramadhan?. Ramadhan meminta Allah memakaikan mahkota kepada setiap orang yang berpuasa di bulan ini. Allah lantas perkenankan dengan mengurniakan 1000 mahkota kepada setiap pengamal puasa di bulan Ramadhan. Di samping itu ada tambahan lain iaitu setiap orang diberikan syafaat untuk membebaskan 70,000 orang yang berdosa besar. Kemudian dikahwinkan setiap orang dengan 1000 bidadari yang rupawan. Setiap bidadari itu dilayan oleh 70000 dayang-dayang. Untuk kelengkapan menerawang di syurga mereka diberikan kenaikan BORAQ sebagai kapal terbang.

Ramadhan masih tegak tidak berganjak. Allah bertanya "Apa lagi kehendakmu ya Ramadhan?" Ramadhan meminta Allah menempatkan pengamal puasa Ramadhan supaya ditempatkan bersama Nabi di Syurga Firdaus. Allah memperkenankan hajatnya dengan tambahan setiap orang diberi 100 bandar daripada permata merah ya'qut. Setiap bandar pula dilengkapkan dengan 1000 mahligai. Betapa hebatnya pengurniaan Allah terhadap orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.


Moral & Iktibar

Setiap amal kebajikan akan memberi pertolongan kepada pengamalnya sama ada di dalam kubur atau di akhirat kelak Fadhilat Ramadhan amat banyak tidak terbatas. Amalan puasa diberikan balasan tanpa had.
Mengosongkan perut kerana mengharap keredhaan Allah adalah satu amalan yang terpuji.
Balasan bagi orang berpuasa di bulan Ramadhan atas hak Allah teristimewa dalam Lailatul-Qadr.
Orang berpuasa tinggal bersama nabi di Syurga Firdaus.
Mereka tinggal dalam kediaman yang tidak dapat digambarkan dengan mata kepala bersama bidadari dan kenaikan yang paling canggih.
Amat rugilah mereka yang tidak berpuasa dengan adab yang betul sepanjang Ramadhan ini.




@@@-------------------------@@@




Kamis, 16 Mei 2019

Istri Nabi Nuh Wanita Yang Durhaka


Istri Nabi Nuh Wanita Yang Durhaka ~ Allah swt mengisyaratkan kisah Nabi Nuh as dalam beberapa surah Al-Quran, diantaranya surah Al-A'raf, Yunus, Hud, Al-Anbiya, Al-Mu'minun, Al-Syu'ara, Al-Ankabut, Al-Shaffat, dan Al-Qamar. Bahkan, secara khusus Allah menamai sebuah surah dalam Al-Quran dengan nama Nuh. Hanya, dari sekian banyak ayat yang mengisahkan tentang istri Nabi Nuh, tidak ada satu pun yang menyebutkan secara langsung tentang istri Nabi Nuh, kecuali dalam satu ayat yang terdapat dalam Surah Al-Tahrim.

"Allah telah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan hamba yang saleh diantara hamba-hamba Kami. Lalu, kedua istri itu mengkhianati kedua suaminya. Maka, kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah. Dan, dikatakan kepada (keduanya), "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)!" [QS. Al-Tahrim 66 : 10]


Ketika Allah mengutus Nabi Nuh as tidak banyak orang yang beriman kepadanya. Bahkan, istrinya pun termasuk salah seorang dari yang tidak beriman. Dia ditelan banjir bandang bersama orang-orang yang tidak beriman lainnya. Dia binasa bersama dengan mereka yang binasa.

Istri Nabi Nuh yang tidak beriman tersebut adalah perempuan yang melahirkan empat anak Nuh, yaitu Ham, Sam, Yafis, dan Yam. Nama yang terakhir ini lebih dikenal dengan nama Kan'an yang ikut ditelan banjir.

Istri-Nabi-Nuh-Wanita-Yang-Durhaka
Hikmah Kisah
Banyak Pelajaran yang bisa diambil dari kisah istri nabi Nuh as diatas, diantaranya:
Keimanan tidak ada hubungannya dengan faktor keturunan, baik keturunan nabi maupun rasul.
Allah dapat saja memberikan keturunan yang jahat kepada orang saleh dan keturunan yang saleh kepada orang jahat. Buktinya, istri Nabi Nuh adalah orang kafir. Namun, sebagian besar anaknya adalah orang-orang yang saleh. Sementara itu, ayah Nabi Ibrahim adalah orang kafir. Namun, dia melahirkan keturunan yang saleh.
Pengkhianatan istri Nabi Nuh yang disebutkan dalam ayat Al-Quran diatas adalah dalam hal kekufuran, bukan perselingkuhan. (Sebagian pendapat menyatakan bahwa istri Nuh berselingkuh dengan laki-laki lain). Ibn 'Abbas berkata, "Tidak ada seorang istri Nabi pun yang menjadi pelacur."
Sumber : Google
http://dunia-nabi.blogspot.com/2016/08/istri-nabi-nuh-wanita-yang-durhaka.html?m=1